Kepadatan
penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah
yang ditempati. Kepadatan penduduk akan meningkat jika angka kelahiran tinggi
dan angka kematian rendah, apa lagi bila diikuti tingkat imigrasi yang tinggi.
Hal ini dapat menyebabkan ledakan penduduk, yaitu keadaan dimana pertumbuhan
penduduk sangat pesat melebihi daya dukung alam.
DAMPAK
KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUGAN
Kepadatan
penduduk dapat mempengaruhi kualitas penduduknya. Pada daerah yang kepadatannya
tinggi, usaha peningkatan kualitas penduduk lebih sulit dilaksanakan. Hal ini
menimbulkan permasalahan sosial ekonomi, keamanan, kesejahteraan, ketersediaan
lahan dan air bersih, kebutuhan pangan, dan dapat berdampak pada kerusakan
lingkungan.
Tumbuhnya
kawasan industri dan semakin padatnya pemukiman penduduk di daerah perkotaan
menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan yang nyata. Kepadatan penduduk
mempengaruhi beberapa aspek yang berkaitan dengan kehidupan kehidupan penduduk
berikut ini:
a. Ketersediaan
Udara Bersih
Udara bersih
merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup manusia. Udara bersih banyak
mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah penduduk berarti semakin banyak
oksigen diperlukan. Namun kebersihan udara tidak semata-mata ditentukan oleh
kadar oksigen saja. Gas-gas lain yang ada di udara seperti karbon dioksida,
oksigen nitrogen dan oksigen belerang juga mempengaruhi kualitas udara. Apabila
kandungan gas-gas ini meningkat, maka dapat dikatakan bahwa udara telah tercemar.
Bertambahnya
pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industry yang menggunakan bahan bakar
fosil (minyak bumi, bensin, solar dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO
di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industry juga menghasilkan gas-gas
pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (Sox) di udara. Tak
heran jika udara pada lingkungan tersebut pasti tercemar.
Oleh karena
itu, marilah menanam pohon sebanyak-banyaknya. Selain sebagai penyejuk dan
keindahan, pepohonan berfungsi sebagai hutan kota untuk menurunkan tingkat
pencemaran udara.
b. Ketersediaan
Pangan
Untuk bertahan
hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan bertambahnya jumlah populasi
penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan juga semakin banyak.
Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk dengan bertambahnya
produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup manusia. Akibatnya penduduk
dapat kekurangan gizi atau bahkan kekurangan pangan.
Di kota-kota
besar, lahan pertanian boleh dikatakan hampir tidak ada lagi. Sebagian besar
lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan pabrik, perumahan,
kantor dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota
sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa. Jadi semakin meningkat
pertumbuhan penduduk, semakin meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan.
Padahal pertumbuhan penduduk lebih cepat daripada pertumbuhan produksi pangan.
c. Ketersediaan
Lahan
Kepadatan
penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan untuk tempat
tinggal, sarana penunjang kehidupan, industry, tempat pertanian, dsb. Untuk
mengatasi kekurangan lahan, sering kali dilakukan pembukaan hutan. Meskipun hal
ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan
hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi, peluang terjadinya
kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya kepadatan
penduduk.
d. Ketersediaan
Air Bersih
Air bersih yang
digunakan sehari-hari sebagian besar berasal dari air tanah, air permukaan, dan
air atmosfer. Jumlah air di bumi ini tetap, sedangkan jumlah penduduk makin
bertambah dari tahun ke tahun. Meskipun 2/3 dari luas bumi berupa air, namun
tidak semua jenis air dapat digunakan secara langsung. Oleh karena itu, persediaan
air bersih yang terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air
bersih dibutuhkan oleh berbagai macam industry, untuk memenuhi kebutuhan
penduduk, irigasi, ternak, dsb. Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti
semakin banyak sampah atau limbah yang dihasilkan.
e. Pencemaran
Lingkungan
Kepadatan
populasi manusia berpengaruh pada kondisi ekosistem. Aktivitas manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya sering menimbulkan dampak buruk pada lingkungan.
Misalnya untuk
memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan kertas, dilakukan penebangan hutan
yang tidak terkendali sehingga dapat mengakibatkan berbagai bencana seperti
banjir dan tanah longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan keanekaragaman
hayati di hutan tersebut.
Di daerah yang
berpenduduk padat, sampah rumah tangga yang dihasilkan juga banyak. Karena
terbatasnya tempat penampungan sampah, seringkali sampah dibuang di tempat yang
tidak semestinya, misalnya di sungai. Akibatnya timbul pencemaran air dan tanah
serta banjir.
Selain itu di
daerah yang padat, kebutuhan transportasi juga bertambah sehingga jumlah
kendaraan bermotor meningkat. Hal ini akan menimbulkan pencemaran udara dan
suara. Jadi kepadatan penduduk yang tinggi dapat mengakibatkan timbulnya
berbagai pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem.
No comments:
Post a Comment