Assalamualaikum wr wb. Hai guys? Sekolah udah mulai
ciee, dan yang pasti uang jajan kembali bersemi. *Azeek. Oia, saya dikasih
tugas sama guru tercinta nih, yaitu tentang PENGERTIAN, STRUKTUR DAN UNSUR
KEBAHASAAN CERPEN. Yah, langsung aja ya, check it out!
CERPEN
*
PENGERTIAN
Ø Cerpen singkatan cerita pendek:
Ø Selesai dalam sekali baca
Ø Biasanya antara 1500 - 3000 kata
(6-10 halaman)
Ø Hanya berisi satu tema dan satu
konflik
Ø Bercerita tentang sepenggal
peristiwa dalam kehidupan tokoh.
*
STRUKTUR
CERPEN
Ø Abstrak
·
Abstrak
merupakan ringkasan atau inti cerita.
·
Abstrak
pada sebuah teks cerita pendek bersifat opsional , artinya sebuah teks cerpen
bisa saja tidak melalui tahapan ini
Ø Orientasi
·
Orientasi
merupakan struktur yang berisi pengenalan latar cerita
·
berkaitan
dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerpen.
·
Latar
digunakan pengarang untuk menghidupkan cerita dan meyakinkan pembaca. Dengan
kata lain, latar merupakan sarana pengekspresian watak, baik secara fisik
maupun psikis.
Ø Komplikasi
·
Komplikasi
berisi urutan kejadian, dimana antar kejadian hanya dihubungkan secara sebab
akibat, artinya peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya
peristiwa yang lain.
·
Pada
tahapan komplikasi ini akan didapati:
o
karakter
atau watak pelaku cerita yang diekspresikan dalam ucapan dan tindakan tokoh.
o
berbagai
kerumitan (konflik) yang akan mengarah pada klimaks, yaitu saat sebuah konflik
mencapai tingkat intensitas tertinggi.
o
Klimaks
ini merupakan keadaan yang mempertemukan berbagai konflik dan menentukan
bagaimana konflik tersebut diselesaikan dalam sebuah cerita.
Ø Evaluasi
Pada tahapan evaluasi konflik
yang terjadidiarahkanpada pemecahannya sehingga mulai tampak penyelesaiannya.
Ø Resolusi
Resolusi merupakan tahapan yang
mengungkapkan solusi dari berbagai konflik yang dialami tokoh.
Ø Koda/Reorientasi
Koda merupakan bagian teks cerpen
yang berisi nilai-nilai atau pelajaran yang dapat dipetik oleh pembaca dari
sebuah teks. Koda juga biasa disebut reorientasi . Sama halnya dengan tahapan
abstrak, koda ini bersifat opsional.
*
UNSUR
KEBAHASAAN CERPEN
Ø Majas
Majas atau gaya bahasa adalah
cara pengarang atau seseorang yangmempergunakan bahasa sebagai alat
mengekspresikan perasaan dan buah pikiran yang terpendam di dalam jiwanya.
Beberapa majas yang sering
digunakan:
a.
Majas
Litotes: pengungkapan yang bertujuan merendahkan diri.
Contoh: Mampirlah ke gubuk kami
(Padahal rumahnya besar dan mewah )
b.
Majas
Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan.
Contoh:
Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
c.
Majas
Personifikasi: mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup
Contoh:
Hujan itu menari-nari di atas genting
d.
Majas
Simile : pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata
depan dan penghubung, seperti layaknya,
bagaikan, ” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”.
Contoh: Kau umpama
air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais
dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
e.
Majas
Metafora: pengungkapan yang
membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama
atau hampir sama.
Contoh:
cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
Ø Ungkapan/Idiom
·
kecil
hati = penakut
·
besar
hati = (-) sombong, (+) bangga
·
berat
hati = kurang suka melakukan sesuatu pekerjaa/terpaksa
·
lapang
hati = sabar
·
tinggi
hati = sombong; congkak
·
setengah
hati = terpaksa/enggan
·
jatuh
hati = menjadi cinta
·
perang
dingin = perang tanpa senjata
·
uang
panas = uang tidak halal
·
kambing
hitam = orang yang disalahkan
·
kuda
hitam = pemenang yang tidak diunggulkan
·
sebatang
kara = sendirian
·
naik
daun = terkenal/populer
·
berbadan
dua = hamil
·
pertemuan
empat mata = pertemuan dua orang
·
kaki
lima = emperan/pingggir jalan, depan rumah orang
Ø Peribahasa
1.
Menang
jadi arang, kalah jadi abu. Kalah ataupun menang sama-sama menderita.
2.
Bagaikan
abu di atas tanggul. Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah
jatuh.
3.
Ada
padang ada belalang, ada air ada pula ikan. Di mana pun berada pasti akan
tersedia rezeki buat kita.
4.
Adat
pasang turun naik. Kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa
silih berganti.
5.
Air
beriak tanda tak dalam. Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.
Ø
Aspek kebahasaan yang membangun teks cerpen meliputi:
a.
Kosakata,
Pemilihan diksi yang benar dan sesuai menjadi penting
sebagai tolak ukur kualitas cerpen yang dihasilkan, serta menambah keserasian
antara bahasa dan kosakata yang dipakai dengan pokok isi cerpen yang ingin
disampaikan kepada pembaca.
b.
Gaya
bahasa,
Aspek ini berfungsi untuk meningkatkan efek makna dengan
jalan memperkenalkan serta membandingkan suatu benda atau hal lain tertentu
dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Penggunaan gaya bahasa ini akan
menimbulkan makna konotasi. Contoh : pucuk langit, memanggang bus, membajing
loncat.
c.
Kalimat
deskriptif yang menggambarkan suasana dalam cerita.
Salah satu ciri linguistik yang membangun teks cerita pendek
adalah penggunaan kalimat yang berfungsi melukiskan/mengambarkan keadaan dan
peristiwa. Contoh : Namun dari sebelah kiriku bertiup bau keringat melalui
udara yang dialirkan dengan kipas koran.
d.
Bahasa
tidak baku dan tidak formal.
Penulis menggunakan bahasa yang tidak formal karena cerita
pendek mengisahkan kehidupan sehari-hari. Bahasa tidak formal membuat cerita
pendek terasa lebih nyata.
Source :
http://www.academia.edu/8340569/MATERI_B._IND_kelas_XI_STRUKTUR_dan_KEBAHASAAN_CERPEN
http://studentshareid.blogspot.co.id/2015/04/ciri-kebahasaan-teks-cerpen.html
http://www.academia.edu/8340569/MATERI_B._IND_kelas_XI_STRUKTUR_dan_KEBAHASAAN_CERPEN
http://studentshareid.blogspot.co.id/2015/04/ciri-kebahasaan-teks-cerpen.html
Tasya Marliani
XI MIPA 2
No comments:
Post a Comment