Hai minna, malam ini rasanya membosankan, dan aku malah gak bisa tidur. melihat imouto dan keluargaku tertidur pulas, aku jadi iri wkwkwk. aku pengen tidur, tapi, pikiranku berputar-putar. jadi, aku memposting ini untuk menghalau kebosanan yang aku miliki. hnnn
Hari ini biasa, aku hanya berjalan kesana kesini dan
berbalik arah, diam tidak membantu, bergerak juga tidak.
Hal yang paling aku takuti adalah ketika sikap
pemalas yang aku miliki menjadi-jadi, aku benar-benar menjadi seseorang yang
payah dan tiadk berguna saat itu. Dan sekarang, aku merasakan itu. Aku memiliki
begitu banyak hobi, tapi tidak satupun dari mereka ingin aku kerjakan, bahkan
hanya untuk melakukan kegiatan sehari-hari, terasa begitu malas dan membuat
hari menjadi membosankan. Akhirnya, ketika raga tidak ingin bergerak, otak yang
aku miliki menyangkalnya dan mengajakku berdebat dalam pikiran berkepanjangan.
Apa ini hidup yang dinikmati orang-orang? Melakukan
hal yang sama berulang-ulang bahkan hingga aku dewasa nanti, aku yang berumur
17 tahun saat ini, hanya ingin mengetahui arti kebahagiaan yang selalu berputar
mencari jalan keluar.
Aku bertanya pada seorang pria yang mengatakan ia
selalu mencintaiku, akan memberikanku apa yang ia miliki sebagai seorang ayah,
dan memberikan hasil jerih payahnya padaku, orang yang sangat aku cintai, ayah.
Dia berkata kebahagiaan itu adalah sesuatu yang seharusnya tidak sulit dicari,
seperti ayah, melihat kalian tumbuh menjadi anak yang pintar, rajin dan baik,
itu adalah kebahagiaan bathin bagi ayah. Melihat keluarga ini berkembang dengan
baik, agama yang tak tergantikan, lahir bathin ia senang menerima semua
keadaan. Dan ibu juga mengatakan hal yang sama, wanita yang paling aku cintai
sejagat raya.
Kepada seorang sahabat, yang setiap hari hamper
bersamaku, menghabiskan hari sekolah denganku, bercanda tawa denganku, berbagi
cerita dan kasih sayang denganku, perempuan remaja yang dewasa namun
kekanak-kanakan, mengatakan bahwa kebahagiaan yang ia miliki itu tidak
terlihat. Ia selalu tersenyum dan si penebar tawa dihariku. Sahabat yang tidak
ingin aku lupakan ini, memiliki kebahagiaan yang unik, dimana ia senang menjadi
dirinya sendiri, ia bersyukur dan sangat senang bahwa ia adalah dia.
Kepada seorang guru yang hebat, jenius dan
berintelegen tinggi, aku tidak bertanya, tapi aku mencoba untuk menyimpulkan
jenis kebahagiaan yang ia rasakan. Ia adalah si penggila ilmu dan juga batu
akik. Perasaannya mudah ditebak, ketika marah, sedih, senang, kecewa bisa
dirasakan sekejap mata setelah bertemu dengannya. Namun, ia berada di jenis
kebahagiaan yang berbeda. Ia bahagia ketika ia sukses membantu orang lain,
bahkan jika orang lain itu menjadi dekat. Ia akan sangat bahagia ketika
orang-orang menghargainya secara sempurna tanpa harus diberitahu dahulu. Dan
emosi labilnya sebagai seseorang yang dewasa, membuat seorang guru ini terkesan
unik.
Kepada seorang teman yang cukup dekat, aku juga
bertanya hal yang sama, tidak terlalu jauh berbeda dan masuk akal. Ia bahagia
ketika ia dapat mengerjakan hal-hal yang ia inginkan, dan juga dapat memenuhi
hal-hal yang ia butuhkan. Terkesan sederhana, tapi cukup masuk akal.
Namun, aku sampai saat ini, memiliki konsep
kebahagiaan yang salah. Jadi, aku berfikir bagaimana kalau aku mengubah jenis
kebahagiaanku di umur 17 tahunku ini? Bukan ide yang buruk. Tapi aslinya, aku
tidak tahu jenis kebahagiaan apa yang aku miliki dimasa lalu, dan tidak jelas
juga kebahagiaan jenis apa yang aku inginkan.
Aku adalah seseorang yang menyukai keheningan, tapi menyukai musik dan
alunan suara yang diciptakan angin. Aku menutup mata, agar air mataku tidak
keluar. Dan mengeluarkan senyum ketika aku merasa tenang. Tapi, aku yakin itu
bukan salah satu jenis kebahagiaan.
Aku melakukan sesuatu demi orang lain, tapi orang
lain itu membuat dampak yang besar. Tidak ada alasan khusus aku melakukan
sesuatu, aku juga tidak mengerti kemana tujuan aktivitas yang aku lakukan saat
ini. Aku baru berumur 17 tahun, tapi aku merasakan sepi dan kebosanan hampir
setiap waktu.
Hal apa yang paling menjadi hobiku, hal apa yang
paling aku inginkan, hal apa yang paling aku sukai, sekarang bahkan aku tidak
bisa menjawabnya. Mengingat ini aku sedih, kenapa aku orang yang sebodoh ini,
kemana cita-cita yang selama ini aku simpan? Anehnya, aku memiliki sesuatu yang
tidak dimiliki orang lain. Tapi, apa fungsinya ini? Dan orang-orang menyebutnya
apa? Apa ada orang yang memiliki ini? Jadi, dimana dia?
Menyedihkan, aku menyedihkan, sebenarnya kebahagiaan
apa yang ingin aku rasakan? Aku ingin melihat semua orang yang aku sayangi
bahagia, tapi aku tidak akan bahagia jika tanpa aku, dan aku tidak tahu
bagaimana agar aku bisa masuk kedalam kebahagiaan orang lain. Aku ingin bahagia
jika orang yang aku sayangi bahagia, tapi aku rasa itu gila, kenapa hanya
merasakannya ketika orang lain merasakan itu? Aku ingin memilki kebahagiaan
pribadi, aku bahagia dalam keheningan dan ketenangan sesaat, itu mengisi energy
mentalku, dan memompa konsentrasiku.
Ketika menyukai seseorang, setiap kali aku merasakan
ini, perasaan senang sekaligus khawatir adalah yang pertama menguasai diriku.
Kenapa aku tidak menyukai dua atau lebih? Kenapa satu manusia biasa yang hanya
bisa aku sukai dengan hormon ini? Itu satu keanehan jenis kebahagiaan yang aku
miliki. Menyenangkan dan mengkhawatirkan.
Tapi, itu akan menjadi parasit, jika hanya aku. Dan
ketika orang lain menyukaiku, itu juga akan menjadi parasit, jika hanya dia.
Jadi, perasaan suka dan cinta ke orang lain(lawan jenis) ini juga tidak bisa
dikategorikan bahagia, aku masih percaya kalau ini adalah permainan syetan dan
hormon, jadi berhati-hatilah dan aku berusaha untuk menghindari ini di masa SMA
dan kuliahku. Tidak memikirkan hal ini adalah yang terbaik.
Orang-orang menyebutnya cinta? tapi, beberapa orang
disekitarku mengatakan padaku kalau cinta itu mengerikan dan berbahaya. Jadi,
aku harus menjauh dari kata cinta.
Jika aku disuruh memilih, apakah aku ingin didalam
rumah atau diluar rumah, aku akan memilih didalam rumah. Jika aku disuruh
memilih didalam rumah sendirian atau diluar rumah dengan mereka? Entahlah, aku
rasa sendirian itu menenangkan, karena pastinya tidak ada kecewa dan senang
yang terjadi, tidak ada pekerjaan sia-sia si penguras energy. Kalau diluar
dengan mereka, pastinya antara bahagia dan sedih adalah dua pilihan yang tak
akan menghilang. Tapi itu parasit, dan aku tidak mau berfikir itu adalah hal
yang biasa. Karena, itu pasti akan membuat otakku berfikir berputar dan
kelelahan. Ya walaupun aku yakin, kemampuan otakku tidak akan melemah karena
itu. Hanya saja, ya tidak santai dan tegang, aku lebih menyukai ketenangan yang
sepi.
Permainan kata, logika matematika, permainan mencari
jalan tujuan eksakta, teori yang berkecimpungan dan masih terapung dalam dunia
ilmu, waktu yang masih menjadi misteri saat ini
dan sesuatu yang dikatakan dengan sosialisasi yang melelahkan namun ya
ada perasaan yang bisa membuatku merasa normal disana, aku berada didunia itu.
Tidak sendirian, tidak terlalu berisik dan tidak sepi, setiap hari melakukan
hal-hal yang sama. Jadi dari semuanya, aku ingin melakukan hal-hal baru setiap
hari.
Tapi, aku melakukan hal baru, dimana hal itu sudah
menjadi kebiasaanku di masa lampau dan terulang kembali. Tidak seekstrim yang
dulu, karena bosan melawan dan menghadang semangat.
Kebahagiaan itu tidak ada. Hanya suatu kepalsuan,
bahagia selamanya itu juga adalah sebuah bullshit klasik dongeng-dongeng
lampau, dan tidak pernah bahagia juga hal bullshit. Jadi, dicaripun tidak akan
menemukan hasil.
Intinya, dari tulisan yang lumayan panjang ini,
kesimpulannya adalah nikmati hari yang berulang ini. Masalah yang tak
terhindarkan dan kebosanan, itu hanya akan menjadi bumbu hari. Kalau bahagia
datang dan pergi, nikmati.
Walaupun ini bukan tulisan islami, tapi izinkan aku
untuk mengingatkan bahwa kebahagiaan abadi itu adalah di syurga nanti. Jadi,
bersiaplah dengan bekal sebanyak-banyaknya, tidak harus besar, tahap demi
tahap, lama-lama menjadi bukit. Hnhn, itu adalah kebahagiaan sejati yang sedang
kita tuju. Bismillah.
No comments:
Post a Comment