HIDUP NGGAK HANYA SEKEDAR MENJADI NORMAL by Me

Assalamualaikum! Hai, apa kabar? Hari ini, eh malam ini, aku mau share isi otak aku tentang pandangan hidup sebagai seorang manusia biasa, bukan sebagai seorang blogger ataupun penulis. Mungkin, ini curhat yang langsung dijawab gitu. Kalau biasanya, orang bilang bicara pada diri sendiri atau menulis untuk diri sendiri. Atau lebih kekiniannya Reminder For Myself.

Selama aku hidup, aku lumayan mengukir banyak pengalaman. Dan itu juga bermacam level dan juga genrenya. Mulai dari memiliki keluarga, berteman, bersahabat, cinta, hobby yang gonta ganti, prestasi dan banyak. Tapi kali ini, aku mau share tentang pandanganku yang mulai berubah untuk menjadi seorang aku dalam kehidupan didunia.

Dulu, dari SD, aku suka banget math. Dan dari SD pun aku udah ikut ajang OSN. Tapi, di kabupaten aku kalah, karna sebagian besar soalnya itu pakai Bahasa inggris. Dan, aku ga ngerti inggris sama sekali waktu itu.

Dan di SMP, aku berniat untuk melanjutkan prestasiku dalam math. Tapi, takdirku di SMP dulu lumayan ga sebagus yang orang lain miliki. Tahun pertama, aku mengenal kata bully sekaligus jadi kandidatnya. Memang sih, bukan bully yang berlebihan kaya di tv-tv, tapi lebih ke mulut-mulut yang dengan mudahnya mengejek dan yah lain-lain. Saat itu, aku mulai ga bisa merasakan aku ini hobby apa atau apa yang ingin aku lakukan. Karena, pikiranku dulu dikuasai dengan dendam, amarah dan rasa takut. Banyak hal sih yang terjadi saat itu, dan bukan itu yang mau aku bahas disini.

 Ditahun keduaku, anggota kelas di rolling ulang sehingga aku sekelas dengan orang-orang baru. Dan memang, aku di tahun ini bangkit dari keterpurukan. Tapi, sebenarnya, aku bisa melupakan kenangan satu tahun itu karena hal sepele. Yaitu, cinta. Ya, aku mulai mengagumi seseorang di tahun kedua SMPku. Dan, dia adalah teman sekelasku. Memang, aku akui saat itu aku mengalami puberitas dan juga mungkin cinta monyet.

Ga Cuma psikologis aku yang berubah. Tapi, arah hidupku juga mulai jelas. Katakanlah dulu aku punya sahabat dan dia ngajak aku masuk klub fisika. Awalnya, aku menolak keras karena aku tetap ingin masuk klub matematika yang mana saat itu klub matematika ga terurus dan ga jelas keberadaannya. Tapi dia tetap ngebet minta aku buat masuk klub fisika. Dan setelah lama berbincang, aku tahu tuh ternyata teman sekelas yang aku sukai itu juga ada di klub fisika! Gila, besoknya aku langsung daftarin diri dan langsung diterima! Dan, hari itu jadi hari yang bersejarah karena secara tidak sengaja aku jadi sangat menyukai fisika dan juga mengukir banyak prestasi di bidang fisika.

Kalau aku ingat lagi, ini lucu! Aku masuk klub fisika karena dia itu murni karena dia. Tujuan awalku adalah agar aku bisa melakukan pendekatan dengan dia. Walaupun, hasil akhirnya nihil. Ya, Allah memberikan takdir dengan jalan yang unik untukku. Menurutku, itu sangat unik. Ketidak sengajaan berbuah manis (ada yang tahu ga pribahasa yang cocoknya?)

Yah, kecintaanku terhadap fisika berlanjut hingga SMA dan aku jadi seorang maniak fisika saat itu yang bercita-cita ingin meraih nobel fisikawan dan juga menjadi fisikawan handal. Dan ya, aku punya cita-cita ingin mengupas tuntas tentang keabstrakan waktu (aku benar-benar menyukai waktu karena waktu adalah hal yang terkompleks. Ya dia selalu ada bahkan sangat dekat tapi masih sangat abstrak untuk manusia).

.

.

.

.

Will be continue later fu-fu-fu

Wassalam J